Selasa, 05 Juni 2012

Aku Merindukanmu, Bayangan.


Pada hujan..
Pada malam..
Dan pada setiap kegelisahan..
Aku merindukanmu bagai mentari tertutup kelambu..
Aku merindukanmu bagai air yang menggenang malu..
Aku merindukanmu bagai seonggok kopi tercelum rasa manis..
Aku merindukanmu bahwa selalu ada cinta dalam sebuah bahasa aku merindukanmu, iya sekarangaku begitu sangat menginginkanmu.

Pada kegersangan hati aku diam..
Pada setiap masa yang bergerak pelahan.. Meninggalkan..
Aku dan kesendirian selalu tak terpisahkan..

Andai sebuah kuntum mawar dapat mewakili semuanya..
Durinya sungguh membebaskan..
Pun ketika darah mengucur karenanya..
Aku merindukanmu tak pernah dapat kuterka..
Kapan..
Bagaimana..
Dimana..
Dengan siapa..

Pembodohan hati yang berkepanjangan..
Pembodohan jiwa yang tak pernah terbataskan..
Pembodohan sebuah rasa yang tak pernah tersampakan..
Aku merindukanmu.. Bayangan...

Andai dapat kulampirkan bait kata mengendap dalam sebuah deretan makna..
Andai dapat menembus ruang hatimu dengan begitu mudahnya..
Andai semua bisa..
Andai semua bisa..
Pada rerintik hujan kutitipkan beratnya rindu ini..
Menggenang.. Menghampirimu dalam tenang..
Di bawah tulisan tak nyata..
Aku kembali membuatmu ada..
Selalu ada..
Selamanya..



by .....resza

Membuat Sepatu Lukis??? Kenapa Tidak..... Gaya hidup yang semakin modern menuntut kita untuk kreatif dengan membuat sesuatu yang biasa ...